Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Nasional
DPR Desak Menlu Lebih Tegas pada China soal Natuna
Senin, 20 Juni 2016 - 18:23:44 WIB

SULUHRIAU- Beberapa anggota komisi I DPR mencecar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam Rapat Kerja (Raker) di DPR.

Hal tersebut terkait perairan Natuna kerap dijadikan wilayah pencurian ikan oleh nelayan asal Tiongkok. Akhir pekan lalumuncul laporan satu nelayan China terluka dalam insiden penembakan kapal asing oelh armada TNI AL. Pihak TNI meyakini kapal itu melakukan aktivitas ilegal di Natuna.

Menlu menyatakan penangkapan kapal ikan asing di Perairan Natuna akhir pekan lalu dalam rangka penegakan hukum.

Karena pelanggaran wilayah oleh kapal asal China kerap terjadi, anggota Komisi I DPR Zainudin Amali menilai pemeritah harus lebih tegas pada China.

Di satu sisi China mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna. Namun belakangan peta terbaru Tiongkok menambahkan garis putus-putus yang menjangkau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) RI, serta terkesan membiarkan nelayan mereka mencari ikan hingga Natuna.

"Ini negara tidak berbuat baik pada kita. Mereka menyampaikan itu kapal penangkapan ikan. Padahal kita yakin itu kapal militer China. Kalau kita memberi hati pada mereka itu menunjukkan kelemahan kita," ujar Amali dalam Raker dengan Menlu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6).

Politikus Partai Golkar ini menegaskan bahwa Indonesia harus memberi pernyataan bahwa China tak memiliki hak sama sekali atas wilayah tersebut. Bahkan dia mengungkapkan Indonesia tak perlu memberi hati kepada China.

"Karena ini negara beretika tidak baik pada kita," imbuh Amali.

Retno merespon anggota DPR menyatakan bahwa China sampai sekarang tak punya hak apapun atas wilayah ZEE Natuna sesuai aturan UNCLOS. Menlu sekaligus membantah pernyataan pemerintah China bahwa penangkapal kapal nelayan mereka akhir pekan lalu terjadi di wilayah abu-abu.

"Berdasarkan UNCLOS RI hanya memiliki tumpang-tindih ZEE dengan Vietnam dan Malaysia," kata Retno.

Secara terpisah, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mempertanyakan sikap tegas pemerintah mengenai kasus kapal berbendera Cina yang berulangkali memasuki perairan Natuna.

Dave berujar bahwa China Cina berupaya memecah belah atau memperlemah ASEAN. Dia pun menanyakan apakah perlu hubungan kerjasama Indonesia dengan Cina dicabut agar negeri Tirai Bambu itu mengakui kedaulatan Indonesia.

Sedangkan Anggota Komisi I DPR Sukamta mengingatkan bahwa diplomasi dapat dijadikan garda terdepan hingga ke konflik yang lebih keras. "Seyogyanya (Kemlu) membuat desk khusus untuk concern di persoalan laut Cina selatan," ungkap Sukamta. (mdc)




 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat