Malas Olahraga Picu Risiko Neuropati
Minggu, 15 Mei 2016 - 16:01:41 WIB
JAKARTA, Suluhriau- Masih jarang terdengar, neorupati atau kerusakan saraf tepi ternyata cukup berbahaya bagi tubuh seseorang. Terlebih, banyak faktor-faktor umum yang bisa memicu kondisi tersebut.
"Neuropati ternyata banyak diderita orang karena gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya adalah kurang berolahraga," kata dr Lily S Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, saat ditemui dalam acara Pekan Neuropati 2016, di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Timur (15/5/2016).
Maka dari itu dr Lily menganjurkan untuk melakukan pencegahan dini untuk mencegahan dan pengendalian dari neuropati. Selain itu juga, ia mengimbau agar masyarakat mulai sadar menjaga kesehatan kesehatan saraf dan mulai melakukan pencegehan sedini mungkin.
Salah satu pencegahan neuropati yaitu dengan melakukan gerakan neuromove. Gerakan tersebut merupakan olahraga yang didesain secara khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf seperti geralan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata atau tangan.
Untuk melakukan gerakan tersebut, cukup memerlukan waktu 20 menit dalam 3 kali selama seminggu. Cara ini cukup efektif untuk membantu mencegah neuropati.
"Kami mengajak masyarakat untuk turun serta dalam kampanye lawan neuropati. Baik dalam pemeriksaan dini kesehatan saraf hingga penerapan gaya hidup sehat untuk mencegah neuropati. Harapan kami makin banyak masyarakat yang terhindar dari neuropati," kata Prof Dr dr Moh Hasan Machfoed, SpS(K), MS, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PP PERDOSSI) saat ditemui dalam acara yang sama.
Neuropati merupakan istilah umum yang digunakan untuk kondisi-kondisi yang terkait dengan gangguan fungsi saraf. Kata neuropati sendiri berarti kerusakan saraf, kondisi ini bisa meliputi topik pembahasan yang sangat luas. Saraf yang ada di seluruh tubuh berpotensi mengalami kerusakan akibat penyakit maupun cedera tertentu. (dtc)
Komentar Anda :