Putin Tuding Panama Papers Cara AS Lemahkan Rusia
Jumat, 08 April 2016 - 14:01:08 WIB
Suluhriau- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar konferensi pers di Kota St. Petersbug Kamis (7/4/2016) malam waktu setempat.
Dia membantah segala tudingan yang mencuat padanya karena bocoran data Panama Papers. Putin sempat disebut-sebut menitipkan uang USD 2 miliar kepada sobatnya untuk dicuci melalui negara bebas pajak.
Putin balik menuding Amerika Serikat berada di balik kehebohan mengenai Panama Papers. Alasannya, skandal bocoran data dari firma Mossack Fonseca itu disebar paling awal oleh media-media Barat. Lebih dari itu, Putin merasa namanya tak tercantum di dokumen yang bocor tapi tetap dikait-kaitkan hanya karena ada nama beberapa kenalannya yang memakai jasa negara surga pajak.
"Negara-negara Barat ingin menggoyahkan bangsa kita dari dalam, supaya kita lebih tunduk pada mereka," kata Putin seperti dilaporkan BBC.
Presiden yang dulunya agen intelijen KGB ini sekaligus menyitir tudingan di Twitter, bahwa Panama Papers adalah pekerjaan yang didanai lembaga donor USAid. Berdasarkan sumber yang tidak dijelaskan detail, Putin yakin Proyek Reportase Korupsi dan Kejahatan Terorganisir (OCCRP) dari AS ada di balik bocoran Mossack Fonseca.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu menduga AS khawatir melihat negaranya secara efisien terlibat konflik di Suriah, mendorong gencatan senjata lebih cepat dari perkiraan semua pihak.
Putin juga membela sobatnya, Sergei Roldugin, yang di dalam Panama Papers disebut menerima uang 'panas' dari Putin untuk dicuci di luar negeri. Jika seniman ini tiba-tiba punya banyak uang, menurut sang presiden Rusia, karena Roldugin beberapa tahun belakangan punya saham dalam bisnis jual beli instrumen musik langka.
"Roldugin tidak bersalah sama sekali, saya justru bangga mengenal orang sehebat dia."
Jika merujuk Panama Papers, maka Putin disebut-sebut mempercayakan uang kepada kawannya, Sergei Roldugin. Dana ini awalnya disimpan di bank BUMN Rusia. Kemudian aset ini perlahan-lahan ditaruh di perusahaan Sonette Overseas, International Media Overseas dan Raytar Limited.
Sebagian dana itu dialihkan ke Yuri Kovalchuk, direktur Bank Rossiya, ke Mossack Fonseca untuk kemudian dipinjamkan ke Bank Nasional Syprus.
Salah satu wujud 'pencucian uang' dari rekening milik Putin itu adalah penyertaan saham ke sebuah resort wisata ski untuk menggelar pesta pernikahan putri bungsu presiden Rusia pada 2013. Selain pencucian uang, perusahaan yang secara de facto milik Putin itu mencaplok 12,5 persen saham Video International, perusahaan iklan terbesar di Negeri Beruang Merah.
Sumber: merdeka.com
Komentar Anda :