Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Internasional
Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditimpuk Telur

Internasional - - Selasa, 28/09/2021 - 22:37:06 WIB

SULUHRIAU – Presiden Prancis, Emmanuel Macron kembali mendapat perlakuan tak mengenakan.

Setelah sebelummya ditampar seorang pemuda kini dia dilempari telur oleh pemuda juga.

Dilansir Aljazeera, Macron dilempar sebuah telur oleh pemuda saat menghadiri pameran perdagangan Internasional di Lyon, Prancis, 27 September 2021. Peristiwa itu pun terekam kamera.

Dalam video yang beredar, Macron tengah berjalan dan bersalam-salaman dengan kerumunan di pameran tersebut. Namun, tiba-tiba dia dilempari telur dan mengenai pundaknya meski tak langsung pecah.

Di tengah pengawalan ketat para pengawalnya, Macron tampak kaget dan telur itu pun pecah dilantai. Terekam juga tindakan dua pengawalnya yang mengamankan pemuda pelempar.

Hingga saat ini diketahui belum ada informasi yang jelas mengenai latar belakang lemparan yang dilakukan oleh pemuda tersebut. Pemerintah Prancis juga menganggap insiden itu berlebihan.

Sebelumnya, Macron juga ditampar saat menyapa massa. Pria yang menampar Macron dijatuhi hukuman empat bulan penjara oleh pengadilan Prancis.

Damien Tarel menyerang Emmanuel Macron setelah berjabat tangan saat Macron menyapa warganya di kawasan Drome Prancis.

Damien Tarel, seorang penggemar sejarah abad pertengahan berusia 28 tahun, telah ditahan sejak menampar wajah Macron pada hari Selasa. Seorang jaksa menyebut serangan itu "benar-benar tidak dapat diterima" dan "tindakan kekerasan yang disengaja".

Damien Tarel dijatuhi hukuman 18 bulan penjara oleh pengadilan, tetapi 14 bulan ditetapkan sebagai masa percobaan, sehingga Tarel hanya akan mendekam di penjara selama empat bulan.

Tarel mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kunjungan Macron ke wilayah itu, dia berpikir untuk melemparkan telur atau krim tart ke presiden Prancis. Dia menyebut tamparan itu tidak direncanakan.

"Saya pikir Macron dengan sangat rapi mewakili pembusukan negara kita. Jika saya menantang Macron untuk berduel saat matahari sedang terik, saya ragu dia akan menjawabnya,” ujarnya kepada pengadilan, menurut BFM TV, seperti dilansir Aljazeera , Jumat, 11 Juni 2021.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved