Jum'at, 29 Maret 2024
Viral Tapir Masuk ke Wilayah Perumahan Family Residence, BBKSDA Riau Lakukan Pemantauan | PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres
 
Internasional
Kelompok Polisi Korup Rusia Terungkap Bahkan Punya Toilet Emas

Internasional - - Kamis, 22/07/2021 - 10:27:16 WIB

SULUHRIAU- Sebuah toilet berlapis emas dan sejumlah barang mewah lainnya ditemukan di sebuah rumah besar yang digerebek oleh penyelidik Rusia, yang mengatakan tengah menyelidiki sekelompok polisi korup.

Situs Komite Investigasi (SK) menayangkan sebuah video yang menunjukkan interior mewah rumah besar, yang merupakan satu dari banyak properti yang digerebek.

Kolonel Alexei Safonov, kepala polisi lalu lintas di wilayah Stavropol selatan, ditangkap bersama enam polisi lainnya.

Para polisi lalu lintas ini diduga menerima suap untuk mengeluarkan surat izin palsu kepada sejumlah pelaku bisnis.

Surat izin ini ditengarai memungkinkan kendaraan melewati pos pemeriksaan polisi dengan muatan biji-bijian dan bahan bangunan tak berizin.

Para tertuduh belum memberikan komentar apapun atas dakwaan tersebut.

Pasukan polisi Rusia di Caucasus Utara Rusia terlibat dalam operasi anti rasuah ini. SK berkata mereka telah melakukan sekitar 80 pencarian - termasuk di kantor-kantor polisi lalu lintas - dan menyita uang kontan dalam jumlah besar, juga mobil-mobil mewah.

SK - badan negara Rusia yang mirip dengan FBI di Amerika Serikat- berkata kelompok Safonov telah menerima suap selama bertahun-tahun, senilai 19M rubel (US$255 ribu atau Rp3 triliun).

Safonov terancam hingga 15 tahun penjara jika terbukti bersalah. Pendahulunya, Alexander Arzhanukhin, termasuk di antara mereka yang ditangkap.

Alexander Khinshteyn, seorang anggota parlemen dari partai pro-Kremlin, Rusia Bersatu, berkata lebih dari 35 petugas polisi lalu lintas di wilayah tersebut ditahan.

"Intinya, mafia telah beroperasi di Stavropol dan mengambil keuntungan dari apa saja: dari nomor polisi kendaraan pasar gelap sampai izin kargo, hingga pengantaran pasir," katanya melalui aplikasi pesan Telegram.

Begini cara media-media di Rusia melaporkan kasus suap polantas di Stavropol.

Sumber: viva.co.id
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved