Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Tanjung Pinang-Kepri
Badut di Traffic Light Ditertibkan, Wako: Demi untuk Menyelamat Mereka

Tanjung Pinang-Kepri - - Minggu, 07/02/2021 - 22:46:14 WIB

SULUHRIAU- Tanjungpinang- Walikota Tanjungpinang Rahma mendukung penertiban badut di traffic light. Ini dilakukan tak lepas dari upaya menyelamatkan badut tersebut.

Rahma mengatakan, penertiban badut itu hendaknya tidak dipolemikan. Sebab, hal itu dilakukan sudah dipertimbangkan, terutama asfek keselamatan bagi badut itu sendiri.

Karena saat badut melakukan aksinya di tengah jalan mengancam keselamatannya.

Rahma rnengatakan tidak melarang badut-badut itu mencari nafkah. Namun, kalau di lampu merah kan bahaya."Alangkah lebih baik, jika dilakukan di tempat-tempat yang tidak menggannggu lalu lintas ramai dan tidak beresiko," katanya.

Diakuinya, ia paham kondisi saat ini sedang sulit,  mungkin itu adalah cara mereka (badut) untuk bertahan hidup atau menafkahi keluarganya. Tapi bukan di situ tempatnya,

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang, DR. H. Ahmad Yani, M.M, M.Kes menambahkan" masalah penertiban badut itu juga ada Perda yang mengatur tentang ketertiban umum. Pihaknya tidak melarang mereka berusaha asalkan ditempat yang benar.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi PP Yani Kota Tanjungpinang mengatakan, penertiban badut ini tidak hanya di Tanjungpinang saja namun tetapi banyak juga tempat di Indonesia dilakukan, seperti Probolinggo, Bandung, Tulungagung, Banjarmasin, Bantul, Batam, Tasik, Bengkulu dan daerah-daerah lainnya.

“Untuk di ketahui, dari 9 orang badut yang ditertibkan, hanya 1 orang saja yang memang asal Tanjungpinang, sisanya dari luar.

"Secara nurani kita juga prihatin, akan tetapi kami menjalankan tugas untuk melaksanakan aduan masyarakat yang meminta untuk ditertibkan karena ada sebagian yang berpikir posisi mereka membahayakan untuk mereka sendri, "ucap Yani

Ia juga menyatakan siapapun tidak pernah bisa menjamin, diterik panas dengan kostum yang panas, bisa saja badut tersebut pingsan atau kondisinya tidak stabil pada saat sedang menghibur dan itu malah membahayakan baik untuk mereka dan pengguna jalan. (rls,jks)

Editor: Jandri








 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved