Selasa, 07 Mei 2024
Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai | Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran
 
Ekbis
BI Sebut Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah Turun

Ekbis - - Kamis, 02/11/2017 - 17:41:07 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Pihak Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional.

Akibat penurunan tersebut, sektor rumah tangga lebih hati-hati dan lebih selektif dalam konsumsi, utamanya terjadi untuk kelompok rumah tangga yang di bawah berpendapatan menengah (middle income) hingga berpendapatan rendah (lower income).

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Perwakilan BI Riau Siti Astiyah. Ia mengatakan, daya beli lemah tidak mempengaruhi kelompok atas atau orang kaya, karena tingkat pendapatannya terus meningkat. Sebab jika dilihat dari dana pihak ketiga (DPK) bank naik 11 persen.

Secara nasional, dari data uang beredar BI per September perolehan DPK perbankan nasional tercatat Rp 4.992 triliun meningkat 11,1 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya Rp 4.237 triliun.

Sedangkan DPK Giro Tercatat Rp 1.110 triliun tumbuh 12 persen  dibandingkan periode bulan sebelumnya Rp 1.073 triliun, kemudian DPK tabungan tercatat Rp 1.592 triliun tumbuh 10,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya Rp 1.562 triliun.

Sedangkan untuk simpanan berjangka atau deposito tercatat Rp 2.290 triliun atau tumbuh 11,3 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Siti astiyah mengatakan, khsusus Riau, saat ini memiliki potensi untuk merubah pola ke era digital ekonomi, karena memiliki potensi untuk memberlakukan penggunaan e-money, juga menjadi salah satu faktor penurunan daya beli masyarakat ke ritel.

Sehingga dipastikan ditutupnya beberapa ritel, tidak berarti daya beli masyarakat menurun, tetapi karena perubahan pola yang bersifat konvensional ke ekonomi digital. [slt,rri]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved