Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Rokan Hilir
ADVERTORIAL
Rohil Menuju Keluar dari Endemis Penyakit Kaki Gajah

Rokan Hilir - - Minggu, 14/08/2016 - 16:07:57 WIB

BAGANSIAPIAPI, Suluhriau- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat. Pemkab Rohil bertekad keluar dari endemis penyakit ini.

Salah satu upaya dengan kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) dari Kementrian kesehatan juga telah dilaksanakan di Rohil guna menekan angka penyakit kaki gajah di Rohil.
 Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah Rohil tersebut baik oleh masyarakat. Dari 4 Propinsi se-Indonesia diselenggarakan Belkaga, Rohil mewakili Propinsi Riau dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Menteri Kesehatan RI dari Kabupaten Bogor menanyakan langsung kepada Bupati Rokan Hilir H Suyatno, tentang upayanya dalam pencegahan terhadap penyakit kaki gajah. Sebelum melaporkan H Suyatno menyambut baik program tersebut. Malahan dilaporkan H Suyatno bahwa Pemerintah Rokan Hilir sangat gencar memperhatikan penyakit kaki gajah.
 
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeluk mengatakan, secara garis besar tahun lalu penyakit kaki gajah pada 2014 sebesar 19,6 persen dan tahun 2015 menjadi 4 persen, diharapkan tahun 2016 Indonesia khususnya Kabupaten Rohil terbebas dari penyakit tersebut.
 
"Perlu saya ingatkan, penyakit kaki gajah ini harus ditanggapi secara baik, karena penyebabnya akan jadi kecacatan permanen bagi penderita dan tentu dapat menimbulkan masalah sosial ekonomi," kata Nila.
 
Dia juga menjelaskan bahwa daerah endemia penyakit kaki gajah yakni Propinsi NTT, namun pemberian obat Filariasi setiap tahun tetap dilakukan. Dengan demikian ia meminta secara seksama baik pemerintah pusat, propinsi maupun kabupaten agar bisa saling kekerjasama dalam hal memberantas penyakit kaki gajah.
 
"Saya yakin kalau seksama secara perlahan Indonesia terbebas dari penyakit kaki gajah, makanya pemberian obat Filariasis sangat tepat dan perlu dilakukan secara berkelanjutan," pesan Menkes.


Acara Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) di Kabupaten Rohil
 
Pada tahun 2015 lalau, di wilayah Kabupaten Rohil telah ditemukan penyakit kaki gajah sebanyak 42 orang namun, Untuk tahun 2016 dengan banyaknya sosialisasi dan pencegahan penyakit kaki gajah diharapkan bisa terbebas dari filariasis ini.
 
Tahun 2016 ini merupakan tahun kelima pemberian obat pencegahan massal penyakit filariasis. Secara umum, upaya yang dilakukan Pemkab Rohil pada tahap sebelumnya telah mencapai target. Dan, 1 Oktober nanti kegiatan ini akan dilakukan serentak di seluruh wilayah yang tergolong dalam wilayah endemis penyakit ini.
 
Sasaran pemberian obat pencegahan massal filariasis ini adalah seluruh masyarakat Rohil yang tergolong pada kelompok usia di atas dua tahun, kecuali ibu yang dalam kondisi hamil.
 
"Penyakit ini tidak dapat diobati. Untuk itu upaya yang dilakukan Dinkes Rohil yakni melakukan tata kelola agar tidak memperburuk kondisi penderita," kata Bupati Rohil H Suyatno.
 
Bupati Suyatno meminta kepada Diskes agar mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan bulan eliminasi kaki gajah. Sekaligus untuk mengevaluasi kendala yang ditemukan pada tahapan sebelumnya.
 

Bupati Suyatno menjenguk penderita Penyakit kaki Gajah

Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rohil mendata cakupan pemberian obat filariasis ke masyarakat, bahkan obat  tersebut sudah merata di bagikan setiap kecamatn se Rohil. Bahkan pihak Kecamatan se Rohil diminta terus melakukan survei dan pendataan terhadap warganya.
 
Menurutnya, Pembagian obat Filariasis ini untuk tahap 4, dimana untuk tahap 1, 2 dan 3 sudah di salurkan dua tahun sebelumnya. Dan boleh di bilang awal tahun 2015 ini sudah tuntas pembagiannya. Dan kemudia kemungkiunan akan di lanjutkan lagi.
 
Pembagian obat filariasis untuk masyarakat Rohil disalurkan melalui Pukesmas hingga bisa mengkaper ke Posyandu yang ada di seluruh daerah, agar masyarakat Rohil mendapat obat pencegah kaki gajah tersebut. "Secara global cakupan pemberian obatnya sudah 90 persen. Hal ini mencegah akan menularnya penyakit kaki gajah," pungkas Junaidi. (Advertoral Pemkab Rohil)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved